Merokok sembarangan di Thailand bisa bikin kamu auto miskin

Hari ini, Minggu 6 Oktober 2019, saya jalan-jalan ke pasar malam yang ada di dalam kampus Khon Kaen University (KKU). Kami biasa menyebutnya dengan pasar malam Jubilee. Disebut dengan nama demikian karena pasar malam ini digelar di pelataran halaman parkir Golden Jubilee Convention Hall KKU setiap akhir pekan, Jumat - Minggu. Inilah satu-satunya hiburan murah meriah bagi kami mahasiswa Indonesia di KKU. Semua barang-barang kebutuhan mahasiswa tersedia di sana, mulai dari makanan, buah-buahan, sepatu, pakaian, dan lain-lain. Yang paling menarik dari pasar malam Jubilee adalah apabila kita beruntung, kita bisa mendapatkan barang-barang bermerek yang original tetapi dengan harga relatif murah. Tetapi ada pula teman-teman mahasiswa Indonesia yang datang ke tempat ini hanya sekedar untuk refreshing melepas penat dari pekerjaan di kampus atau laboratorium.



Suasana senja di pasar malam Jubilee KKU
Pada tulisan kali ini saya tidak ingin mengulas tentang pasar malam Jubilee lebih banyak. Ada sesuatu yang berbeda dan menarik perhatian saya di pasar malam Jubilee ini, dan di kampus KKU pada khususnya, serta di seluruh Thailand pada umumnya. Apakah itu? Saya tidak mencium sedikitpun bau asap rokok diantara padatnya keramaian pengunjung dan penjual di pasar malam ini. Udara yang saya tarik untuk bernafas betul-betul bersih dan tidak ada aroma asap rokok sedikitpun. Dan ini tidak hanya saya jumpai di kampus KKU saja tetapi juga hampir di seluruh Thailand. Kebetulan selama hampir 3.5 tahun saya tinggal di Thailand, saya berkesempatan mengunjungi beberapa tempat di Thailand, mulai dari di Chiang Mai, Nong Khai sampai dengan Bangkok dan Pattaya. Kondisi udara bersih, minimal tidak bercium bau asap rokok sedikitpun, selalu saya jumpai di tempat-tempat umum di tempat yang saya sebutkan tadi. Saya juga berkesempatan mencoba moda transportasi bus kota umum kelas ekonomi di Thailand. Dan lagi-lagi saya tidak menjumpai orang merokok di dalam bus kota tersebut. 

Kondisi yang sangat berlawanan yang saya jumpai di Indonesia. Sebuah keramaian pasar malam, misalnya saja pasar malam Sekaten di Yogyakarta, dengan mudahnya kita akan menjumpai orang merokok di sembarang tempat, tidak peduli di sekitarnya ada bayi, anak-anak kecil atau ibu-ibu hamil. Di terminal dan bus kota apalagi, sebutnya di Terminal Giwangan dan Terminal Jombor, di bus kota antar kota antar propinsi, orang dan penumpang bisa dengan bebasnya dan tanpa rasa bersalah merokok berhimpit-himpitan dengan penumpang bus yang lain. 

Menariknya lagi, saya tidak banyak menjumpai tulisan-tulisan larangan merokok, hanya beberapa saja di tempat-tempat di area dalam gedung Jubilee, tetapi untuk area outdoor tempat pelaksanaan pasar malam sangat jarang ditemui tulisan peringatan dilarang merokok. Ada tulisan di beberapa tempat umum di Thailand yang berbunyi; “Smoking in this area prohibited”, “Fine 5000 baht” (Denda 5000 baht atau senilai Rp. 2.300.000,-), sebuah peringatan mengerikan bagi mereka yang kecanduan merokok. Hal ini berkebalikan dengan kondisi di Indonesia yang terkadang telah banyak di pasang peringatan larangan merokok di tempat-tempat umum tetapi orang masih tetap saja merokok di tempat umum. Seolah aturan dibuat memang untuk dilanggar...😀😀😀.

Thailand dan kebijakan larangan merokok

Lantas bagaimana caranya Pemerintah Thailand, yang notabene 94.63% penduduknya beragama Budha, bisa mengurangi konsumsi rokok di negaranya? Usut punya usut, ternyata merokok bagi masyarakat Thailand dipandang sebagai hal yang bodoh dan umumnya hanya dilakukan oleh orang-orang kelas bawah yang tidak berpendidikan, sehingga sebagian besar orang Thailand tidak mau disebut demikian.

Bahkan larangan merokok di Thailand juga tidak hanya di lakukan dalam bentuk peringatan denda jika merokok di area umum namun juga ada cara unik yang dilakukan pemerintah Thailand. Yaitu dengan cara mengganti gambar-gambar di kotak rokok menjadi gambar yang menyeramkan seperti gambar paru-paru rusak, gigi hitam, orang terkena sakit jantung, orang tubuh yang luka-luka, dan masih banyak lagi. Hal serupa sudah diterapkan di Indonesia tetapi sepertinya gambar-gambar menyeramkan akibat bahaya merokok itu tidak menimbulkan menurunkan konsumsi rokok yang sangat tinggi di masyarakat Indonesia. Selain itu jumlah perokok Thailand bisa dikurangi habis-habisan karena masyarakatnya sangat peduli dengan kesehatan dan lingkungan. Pemerintah Thailand pun sangat antisipatif dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi di negaranya yang diakibatkan oleh rokok.

Beberapa kebijakan tegas yang diambil oleh Pemerintah Thailand terkait aturan merokok selain denda yang bisa bikin kita auto miskin adalah Kementrian Kesehatan Masyarakat Thailand telah mengumumkan bahwa rokok hanya boleh dinyalakan di sejumlah tempat tertentu. Setidaknya, seseorang baru diperbolehkan merokok kurang lebih 3 hingga 5 meter dari ruang atau bangunan publik. Pemerintah Thailand bahkan telah membuat daftar  sejumlah area dilarang merokok. Di antaranya ada bioskop, sekolah, halte, pasar hingga tempat parkir.

Beberapa bandara di Thailand bahkan sudah mulai menegakkan peraturan terkait merokok.Mereka dikabarkan akan segera menghapus ruang merokok di dalam bandara.Disebutkan bahwa bandara seperti Suvarnabhumi, Chiang Mai, Don Mueang, Phuket, Hat Yai dan Me Fah Luang tak lagi memiliki ruang merokok di dalam gedung. Pihak pengelola Bandara Thailand menyebutkan akan ada area merokok di enam lokasi. Masing-masing lokasi ruang merokok ini tentunya berada di luar gedung penumpang.

 
Pemerintah Thailand juga telah memberlakukan Undang-undang baru yang mengatur bahwa merokok di rumah sebagai sebuah kejahatan (baca : UU Baru Thailand Akan Buat Merokok di Rumah Sebagai Bentuk Kejahatan). Di samping itu juga diberlakukan larangan merokok di 20 pantai di Thailand.

Larangan merokok di beberapa pantai di Thailand

 
Etika tidak merokok di Thailand adalah cerminan bagi kita semua yang tentunya bermanfaat bagi kesehatan, membuat wajah tetap fresh, lingkungan tetap bersih, dan tidak terpolusi.

Demikian tulisan singkat saya tentang kebiasaan merokok di Thailand. Untuk tulisan-tulisan lain tentang pengalaman jalan-jalan saya selama di Thailand akan saya tulis pada tulisan-tulisan selanjutnya. 














Comments

Popular Posts